Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga
[Nice Home Work #2]
Buatlah indikator yang kita sendiri dapat menjalankannya. Bagi yang telah berkeluarga, tanyakan pada suami, indikator istri seperti apa yang bisa membuat dirinya bahagia. Kemudian tanyakan pula pada anak, indikator ibu seperti apa yang bisa membuatnya bahagia. Jadikanlah jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Bagi yang belum berkeluarga, maka buatlah indikator diri dan gunakan permainan "andai kata aku menjadi istri" apa yang harus dilakukan, dan "andai kata aku menjadi ibu" apa yang harus ku lakukan.
Kunci dari mebuat indikator, disingkat menjadi SMART, yaitu:
- Specific (unik/detil)
- Measureable (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4x sharing hasil belajar)
- Achievable (dapat diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- Realistic (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- Timebond (Berikan batas waktu)
Dalam perjalanan hidup, seorang perempuan akan melewati beberapa peran di antaranya sebagai individu (seorang anak), istri, dan ibu. Masing-masing peran tersebut memiliki beban tanggung jawab yang berbeda. Untuk dapat menjalankan peran tersebut dengan baik, maka perlu menetapkan indikator pencapaiannya. Berikut ini adalah checklist indikator yang ku buat, tentunya disesuaikan dengan kondisiku dan kemampuanku.
Peran pertama yang saat ini ku jalani adalah perempuan sebagai seorang individu, sekaligus sebagai seorang anak yang memiliki kewajiban berbakti pada kedua orang tua. Aku menguraikannya menjadi lima indikator penting yang diadopsi dari Kang Setia Furqon Khalid (motivator dan penulis) dan diajarkan oleh Teh Ina Agustina (istri Kang Furqon), tentang bagaimana penetapan ke lima indikator tersebut. Berikut ini adalah infografis yang telah ku buat sebagai checklist indikator perempuan sebagai individu.
Peran perempuan berikutnya adalah pada fase setelah menikah, yaitu sebagai seorang istri. Karena saat ini aku belum menikah, maka yang ku tuliskan disini merupakan perumpamaan apabila kelak aku menjadi seorang istri, maka aku harus melakukan hal-hal seperti berikut ini.
Terakhir, peran yang tak dapat diabaikan yaitu seorang perempuan sebagai ibu. Pada fase selanjutnya seorang perempuan akan menjadi ibu dari anak-anak yang dititipkan-Nya untuk dapat tumbuh besar menjadi pribadi yang baik budi pekertinya serta harapan besar lainnya dari kedua orang tuanya. Maka disini pun aku menuliskannya dengan perumpamaan apabila nanti aku menjadi seorang ibu, maka apa saja yang harus ku lakukan.
Demikian ketiga checklist indikator profesionalisme seorang perempuan dalam tiga perannya yaitu sebagai individu, istri, dan ibu. Checklist tersebut ku tuliskan sejalan dengan doa dan harapan agar Allah berikan kemudahan bagiku dan perempuan-perempuan lainnya untuk dapat menjalankan perannya sebagai perempuan secara profesional. Tulisan ini ku ibaratkan semacam proposal kehidupan yang ku ajukan pada Sang Maha Pemilik Kehidupan, semoga Allah mengabulkannya di waktu terbaik-Nya. Aamiin Ya Mujiib..



Tidak ada komentar:
Sila tinggalkan jejak di laman blog ini, ketika sudah membacanya :)