Kehidupan Setelah Resign [Part 3]
Muatiara yang sesungguhnya
Selanjutnya
adalah pengalamanku dengan komunitas dan kegiatan sosial maupun yang berfokus
pada pendidikan. Selesai dari acara seminar Kebelet Hidup sebelumnya, tidak
selesai begitu saja dengan tujuan hidup kita yang justru baru akan dimulai.
Bertemu dengan mereka dengan berbagai latar belakarang dan passion yang
berbeda, namun terdapat beberapa visi yang sama yaitu ingin hidup ini bisa
bermanfaat bagi sesama. Terdengar klise mungkin, tapi ini lah yang kami
pelajari dan resapi selama tiga hari mengikuti seminar. Bahwa dalam hidup ini
bukan sekedar mengulang rutinitas dari membuka mata di pagi hari dan menutupnya
kembali di malam hari. Lebih dari itu, kami ingin apa yang kami miliki dapat
memberikan manfaat pada sesama. Bagaimana caranya, dengan berbagi salah
satunya. Berawal dari ajakan seorang teman untuk mengunjungi kawasan Bantar
Gebang, dimana kita ketahui bahwa kehidupan mereka yang di antara tumpukan
sampah. Namun tak banyak yang orang ketahui bahwa mereka pun punya impian dan
cita-cita yang tinggi terhadap masa depannya, terutama bagi anak-anak Bantar
Gebang.
Pada
Ramadan 1439 H, di tengah sebagian dari kita yang mengeluh lemas ketika berpuasa
ada banyak orang yang tetap semangat untuk bisa belajar. Adalah mereka
anak-anak di Bantar Gebang. Aku bersama teman-teman alumni Kebelet Hidup datang
kesana dan ikut berbagi dengan cara mengajarkan sesuatu hal pada mereka yang
ditutup dengan acara buka puasa bersama dan kagiatan membuat cup cakes ala
kreativitas tangan mereka. Saat itu aku dan teman-teman membawa dua buah laptop
dan mengaajarkan mereka untuk mengenal komputer dan memainkan jemarinya di atas
keyboard. Melihatnya yang begitu antusias dalam mempelajari hal baru
bagi mereka, begitu sangat bahagia bagi kami. Ternyata benar, cobalah sesekali
bermain ke Rumah Sakit, Panti Jompo, atau bahkan ke Bantar Gebang untuk kita
dapat belajar bersyukur atas nikmat Allah dan seketika itu pasti akan tau
rasanya bahagia. Bahagia karena nikmat Allah sangatlah besar pada apa yang
telah kita miliki saat ini. Syukur saja nampaknya tak cukup, maka berbagilah
dengan mereka yang tak seberuntung kita. Ini adalah bagian dari reminder bagi
diriku sendiri, setelah sekian lama sibuk dengan segala hal hingga lupa bahwa
ada hak mereka dalam rezeki kita.
![]() |
| Foto setelah buka puasa bersama |
Dimulai dari kunjungan demi kunjungan yang dilakukan, maka teman-teman alumni
Kebelet Hidup saat ini menjadikan proyek Bantar Gebang sebagai first project
bersama kita untuk dapat mewujudkan taman baca dan membantu mengurangi
angka putus sekolah bagi mereka anak-anak di Bantar Gebang, Bekasi. Bagi mereka hidup dibalik tumpukan sampah tak lantas menjadikan mereka terpuruk dengan tanpa memiliki cita-cita. Mereka adalah mutiara yang sesungguhnya, yang akan tetap memberikan kilauannya meski berada dibalik tumpukan sekalipun.


Tidak ada komentar:
Sila tinggalkan jejak di laman blog ini, ketika sudah membacanya :)