Seni Menjalin Hubungan
"Teteh, kok keren sih bisa kenal banyak orang? Temen teteh banyak ya?"
Seperti itulah biasanya teman di sekelilingku berkomentar. Mereka beranggapan bahwa aku memiliki banyak teman karena banyak mengenal orang. Padahal definisi kenalan, teman, dan sahabat itu berbeda loh. Aku sebagai orang memiliki karakter extrovert memang akan senang berkenalan dan menjalin hubungan dengan banyak orang, maka tidak heran jika aku dianggap punya banyak kenalan. Tapi tau ga, apa bedanya hubungan dari status kenalan biasa, teman, dan sahabat? Atau hubungan tanpa status yang semakin hari justru semakin ga jelas mau dibawa kemana? 😂 Hahaha.. jangan sampai kayak gitu dong ya.
Berapa sih Jumlah Teman yang Ideal?
Pada saat kuliah Riset Pemasaran, dosen meminta kami (mahasiswa) untuk melihat jumlah nomor kontak yang ada di gawai kami masing-masing. Tentunya angka yang kami miliki sangatlah beragam. Saat itu jumlah nomor kontak yang tersimpan dalam gawaiku sebanyak 1.015 orang. Karena aku tipe orang yang menyimpan nomor kontak seseorang dengan nama yang sama, meskipun ia memiliki beberapa nomor telepon, jadi tidak akan ada double data. Temanku lainnya ada yang memiliki jumlah nomor kontak lebih banyak dariku, itu tandanya koneksi hubungan yang ia miliki juga lebih luas. Saat itu dosen kami sekaligus ingin mengajarkan bagaimana menggunakan data kontak hubungan yang dimiliki untuk sebuah riset, dan sejauh mana pentingnya nomor kontak bagi seorang marketing.
Tapi disini yang akan aku ceritakan adalah, apakah 1.015 orang yang namanya tersimpan dalam kontak di gawai adalah teman-temanku? Jawabannya tentu tidak Ferguso, mereka semua bukan temanku 😆 karena bisa jadi sebagian dari angka tersebut adalah klien, nasabah, dosen, mahasiswa, sales person, atau lainnya. Apakah mungkin aku menjalin hubungan dengan sebanyak itu dalam satu waktu? Tentu tidak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Antropolog Inggris bernama Robin Dunbar, seseorang itu hanya akan memiliki 5 (lima) orang teman dekat (inner circle) dalam satu waktu.
![]() |
| Sumber: bbc.com (Menurut antropolog Inggris Robin Dunbar, 150 adalah "angka ajaib") |
Nah.. kita perhatikan gambar di atas, lingkaran terluar itu sama halnya dengan jumlah angka 1.015 orang nomor kontak yang tersimpan pada gawaiku. Pada Gambar lapisan tersebut menunjukkan hubungan seseorang, jika disederhanakan ada 1500 (orang yang bisa kita kenali), kemudian 500 (orang kenalan), dan terdapat 150 (orang kontak yang berarti).
Selanjutnya disinilah kita bisa mengklasifikasikan siapa saja sebetulnya teman biasa, teman dekat, dan sahabat kita. Lapisan berikutnya sudah mulai mendekati inner circle pada hubungan seseorang, 50 (orang teman biasa), diikuti 15 (orang teman baik yang cukup dekat), hingga tersisa 5 (orang sahabat terdekat).
Butuh Berapa Lama Untuk Bisa Jadi Teman Dekat?
Judul ini bisa juga dipake buat kalian yang butuh strategi PDKT 😉. Menurut Profesor Ilmu Komunikasi Jeffrey Hall, ada beberapa jumlah waktu tertentu yang dibutuhkan seseorang dalam menjalin sebuah hubungan. Untuk menjadi bagian dari 'teman biasa' setidaknya dibutuhkan waktu 40-60 jam. Selanjutnya sebanyak 80-100 jam dibutuhkan untuk dapat menjalin hubungan hingga menjadi 'teman dekat'. Jika telah menghabiskan waktu sekitar 200 jam, maka ia akan menjadi bagian dari 'sahabat terdekat'.
Nah.. jadi sekarang tinggal hitung aja, butuh berapa jam per harinya untuk ketemu gebetan? Supaya terbentuk intensitas pertemuan yang tepat, dan target PDKT bisa tercapai deh. Good Luck ya 💪 semoga ga terjebak di kondisi, "kayaknya kita sahabatan aja deh". 😁 Karena malah udah nyaman sebagai sebagai sahabat doang, hahaha. Nanti jangan lupa dengerin obrolan santai tentang PDKT di podcastnya Agree to Disagree.
Oh.. ya, untuk menjaga hubungan agar tetap terasa dekat itu bukan sekedar via digital. Karena menurut penelitian Dunbar terkait kendala pertemanan daring akan membuat hubungan seseorang itu memudar jika tak saling bertemu. Tuh.. buat yang LDR jangan lupa atur waktu ketemuan ya, karena "Obat rindu itu, ya ketemu".
Banyak Teman, Banyak Koneksi
Ini nih yang sebetulnya konsep yang aku gunakan, selama ini menjalin banyak hubungan perkenalan agar terbuka peluang beragam koneksi. Mungkin saja di kemudian hari akan menjadi partner bisnis, partner kerja, atau partner hidup eehh kok kesitu 😅. Karena bagi seorang marketing, "Relationship is a key".
Tapi sebetulnya dengan mengetahui konsep Robin Dunbar ini, aku pun sekaligus bisa mengetahui siapa saja saat ini yang ada dalam inner circle pertemananku. Konsep ini membenarkan apa yang kurasakan, bahwa ada 5 orang yang akan sangat mengkhawatirkanku ketika aku sakit (misalnya) dan mereka adalah sahabat terdekat. Mereka yang nantinya akan mengirimkan doa tanpa diminta, hingga mengirimkan makanan dengan diminta. Loh 😂
So, aku termasuk teman dekat kalian bukan nih?

Semangat menggali potensi ya, Teh Euis.:)
BalasHapusTentu dong, youre my best friend. Aku suka tulisan tulisan mu.. keep inspiring ya! ❤
BalasHapus